31 January 2016

Prolog

tercetus sebuah ide untuk traveling bersama sahabat, karena udah lama banget ga ngetrip bareng.
tapi yang jadi masalah adalah keegoisan masing-masing: si K maunya ke tempat yang dia idamkan, ga mau repot dan ribet jadi paling memakai jasa tour/trip agent, walopun tetep cari yang murah. si I mau hampir ke semua tempat, yang belum pernah dia kunjungi tentunya, kalo bisa ala backpacker biar lebih hemat, nyasar bareng-bareng juga oke, kadang terkesan menyepelekan perjalanan. si D sudah menetapkan pilihan, dan mencari cara yang relatif murah untuk mendapatkannya, urusan pergi bareng tapi kalo ga sesuai waktu dan dananya yaaa ga perlu dipaksakan. jadi tanpa ba-bi-bu, D memberi kabar bahwa dia sudah membeli tiket perjalanan, akan ikut trip orang lain yang memang sedang mencari teman jalan.
si I tertarik, karena D dan orang itu akan trip ala backpacker dengan tujuan yang belum pernah I kunjungi. akibatnya K marah, merasa D dan I tidak pernah mau ikut ajakan K. demi menjaga perasaan K, D dan I mencari tahu tempat tujuan yang diidamkan oleh K dan menunjukkan bahwa tempat tujuannya itu relatif lebih mahal, dan lebih baik menunggu harga promo. akhirnya setelah diem-dieman sebentar, sedangkan keinginan untuk traveling bersama sangat kuat, fix lah K dan I ikut dalam trip tersebut.
semoga rencana ini dilancarkan persiapannya, dan terlaksana dengan baik. Aamiin

where will KID & 5 others go?