postingan pertama di tahun 2014 ini mengenai perjalanan hari-hari terakhir tahun 2013. gw yang sedang galau di awal bulan desember, feeling lonely (lebay deh (>,<)), keinginan berlibur sangat kuat, kemungkinan dapet cuti akhir tahun tipis, akhirnya merencanakan untuk melarikan diri ke rumah teman di cirebon saat weekend sebelum akhir tahun.
yep, gw langsung beli tiket berangkat tanpa beli tiket pulang karena kalo dapet cuti, gw pengen lebih lama berada di sana atau jalan lagi ke tempat lain. well, karena gw akhirnya dapet cuti dan keinginan untuk pergi menjelajah ke tempat lain sangat kuat (rasanya sayang kalo libur cukup lama tapi cuma di satu tempat aja, hehe), jadilah gw pergi ke semarang bersama icha. merasa bersalah sama teman di cirebon ini, dan berjanji akan kesana lagi dalam waktu dekat. semoga gw bisa menepati janji itu.
sebenarnya di semarang juga ga lama, cuma 2 hari 1 malem, niat tahun baruan di semarang pun gagal dikarenakan tiket kereta untuk pulang tanggal 1 januari dengan harga yang masih terjangkau sudah banyak habis. jadi gw dan icha menghabiskan hari terakhir tahun 2013 di semarang, dan bermalam tahun baru di kereta menuju jakarta. *nasib tanggal 2 masuk kantor, huks
anyway... dari cirebon kami menggunakan travel ke semarang seharga 140ribu. travel berangkat pukul 8 malam dari pool, dan karena kami minta diantar sampai tujuan (tidak turun di pool travel di semarang) maka tambah biaya 15ribu. kemudian sampailah kami di rumah teman (dina) pukul 3 pagi.
karena dina ini sedang mengandung calon baby berusia 5 bulan, maka jalan-jalan ke beberapa tempat di semarang sebagian besar menggunakan taksi, cantik kaaan. haahaahaa
tujuan pertama acara jalan-jalan kami adalah Masjid Agung Jawa Tengah. dari rumah dina cukup dengan naik becak karena lumayan dekat dan memang tidak ada angkot dari depan gang rumah ke masjid, 1 becak bertiga cukup 10ribu.
Masjid agung ini berdiri di atas lahan 10 hektar, bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah dengan 4 menara masing-masing setinggi 62 meter pada setiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan masjid. gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar di pelataran masjid. pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul. di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, dan pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu "Sucining Guno Gapuraning Gusti". (sumber: wikipedia)
kami melanjutkan perjalanan menggunakan taksi untuk mencari tempat makan, ternyata murah biaya taksinya (12ribu) padahal cukup jauh, kalo di jakarta bisa 30ribu nih. kami tidak tahu nama tempat makan ini, dina pun hanya mengarahkan lokasinya pada supir taksi. disini kami menyicip tahu gimbal dan es dawet durian. *yummy
kami makan malam lesehan mie Jawa dan mampir ke mall beli pempek yang menurut dina enak, tapi menurut gw lebih enak pempek langganan di jakarta. hehehe
keesokan
harinya kami melanjutkan perjalanan ke Sam Poo Kong. kelenteng gedung
batu sam poo kong ini adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat
persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama
Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. kami ke tempat ini tak lain dan
tak bukan menggunakan taksi, cukup jauh karena biaya taksi kurleb
35ribu. huhu
gw lupa harga tiket masuk Sam Poo Kong, tapi sepertinya masih dalam kategori murah menurut gw (kurang dari 5ribu), kecuali mau masuk ke bagian lebih dalam itu ada tiket lagi seharga 20ribu dan kalo mau plus foto dengan baju ala tiongkok harganya jadi 80ribu. *harga tiket dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, hahaha
anyway... dari cirebon kami menggunakan travel ke semarang seharga 140ribu. travel berangkat pukul 8 malam dari pool, dan karena kami minta diantar sampai tujuan (tidak turun di pool travel di semarang) maka tambah biaya 15ribu. kemudian sampailah kami di rumah teman (dina) pukul 3 pagi.
karena dina ini sedang mengandung calon baby berusia 5 bulan, maka jalan-jalan ke beberapa tempat di semarang sebagian besar menggunakan taksi, cantik kaaan. haahaahaa
tujuan pertama acara jalan-jalan kami adalah Masjid Agung Jawa Tengah. dari rumah dina cukup dengan naik becak karena lumayan dekat dan memang tidak ada angkot dari depan gang rumah ke masjid, 1 becak bertiga cukup 10ribu.
Masjid agung ini berdiri di atas lahan 10 hektar, bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah dengan 4 menara masing-masing setinggi 62 meter pada setiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan masjid. gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar di pelataran masjid. pilar-pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi kaligrafi yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul. di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, dan pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu "Sucining Guno Gapuraning Gusti". (sumber: wikipedia)
masjid tampak dari depan (batas suci)
intip sedikit yang ada di dalam masjid
Al-Husna Tower, tiket Rp. 7000, operasional pukul 8.00-21.00
Masjid Agung dari lt.19 Al-Husna Tower
di dalam al-husna tower lantai 2 dan 3 terdapat museum perkembangan islam, tidak banyak foto yang diambil karena gelap. heeheehee
kami melanjutkan perjalanan menggunakan taksi untuk mencari tempat makan, ternyata murah biaya taksinya (12ribu) padahal cukup jauh, kalo di jakarta bisa 30ribu nih. kami tidak tahu nama tempat makan ini, dina pun hanya mengarahkan lokasinya pada supir taksi. disini kami menyicip tahu gimbal dan es dawet durian. *yummy
this is it, the picture of tahu gimbal and es dawet durian
numpang lewat & narsis di kawasan simpang lima
dari kawasan simpang lima kami naik angkot ke arah tugu muda, biaya angkotnya 3ribu per orang. di bundaran tugu muda ini terdapat lawang sewu, tiket masuknya menurut gw cukup mahal (10ribu). eniwei, Lawang Sewu merupakan salah satu bangunan bersejarah yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda pada 27 Februari 1904. awalnya bangunan ini digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api swasta NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij), saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh PT Kereta Api Persero. masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (seribu pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, kenyataannya pintu yang ada tidak sampai seribu. bangunan ini memiliki jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang). sumber: wikipedia
Lawang Sewu tampak depan, menjelang malam
bagian dalam Lawang Sewu - Seribu Pintu
waktu kami kesana, ada yang melakukan wedding photoshoot. memang bagus sih untuk foto-foto, bangunan ini dan lingkungan di dalamnya setipe dengan kota tua di jakarta. keluar dari lawang sewu, kami mampir sebentar di taman bundaran tugu muda. Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan semangat yang tinggi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
taman Tugu Muda menjelang malam
kami makan malam lesehan mie Jawa dan mampir ke mall beli pempek yang menurut dina enak, tapi menurut gw lebih enak pempek langganan di jakarta. hehehe
gw lupa harga tiket masuk Sam Poo Kong, tapi sepertinya masih dalam kategori murah menurut gw (kurang dari 5ribu), kecuali mau masuk ke bagian lebih dalam itu ada tiket lagi seharga 20ribu dan kalo mau plus foto dengan baju ala tiongkok harganya jadi 80ribu. *harga tiket dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, hahaha
di dalam kawasan Sam Poo Kong
kelaperan setelah keliling Sam Poo Kong, kami naik taksi lagi ke Bandeng Juwana Erlina, biaya taksi 15ribu. di tempat ini kami berniat membeli oleh-oleh ikan bandeng tentunya, tetapi sebelum itu kami makan siang di lantai dua. aneka masakan bandeng ada disini, saking lapernya kami memesan 5 jenis masakan. slurruupp
aneka masakan bandeng yang kami pesan
looks so yummy
selain 5 jenis masakan bandeng, kami memesan tempe penyet dan minum es dawet. menurut gw tempe penyetnya enak banget, merasa aneh karena gw lebih suka tempe penyet ketimbang bandeng penyetnya. hahaha
well, bandeng-bandeng yang kami pesan ini harganya berkisar antara 7500-16000 rupiah, sedangkan tempe penyet 4500 (1 porsi ada 3 tempe). selesai makan, kami turun ke lantai 1 untuk membeli oleh-oleh khas semarang.
selesai belanja oleh-oleh, kami pulang menggunakan angkot, kemudian dilanjut naik becak bertiga sampai rumah.gw dan icha packing, kemudian menuju stasiun tawang setelah magrib menggunakan taksi, biaya 23ribu. tidak sempat jalan-jalan di kota lama semarang yang dekat dengan stasiun tawang karena sudah mepet dengan jadwal keberangkatan kereta. kami naik kereta pukul 8 malam dan sampai di jakarta pukul 3 pagi. percayalah malam tahun baru di kereta tidak begitu menarik, yang dilakukan hanya tidur. heuheuheu
3 comments:
jalan-jalan ala koper...
mau reply dr dulu sampai akhirnya lupa, br liat2 lg..
iya bs dibilang ala koper krn pergi naik taksi mulu, sama bumil 5bln sih..
Post a Comment