21 April 2014

Jakarta-Spore-KL

kali ini gw bepergian dengan Icha, saat hunting tiket pesawat jiwa petualang gw lagi tinggi sampe bilang ke icha "ya udah kita beli tiket dulu aja, nanti ngajak orang lagi. kalopun berdua gapapa deh, berpetualang kita". huehehehehe
icha khawatir kalo kami pergi tanpa cowo yang mendampingi, tapi gw dengan sok-nya meyakinkan icha "insyaallah gapapa cha, aman disana". padahal semakin mendekati hari H jiwa petualang gw makin ciut, masalahnya gw yang udah pernah kesana dianggap udah tau, ceritanya bawa anak orang ke negeri antah berantah, jadi takut kenapa-kenapa. *halah
pencarian temen lain pun hanya bertahan beberapa hari atau minggu, selanjutnya lupa aja gitu. dan pada akhirnya kami mempersiapkan segala sesuatunya hanya untuk berdua. hahaha
sejak ke singapore tahun 2012 lalu, gw berpikir kalo ada kesempatan ke singapore lagi, pengen banget ke universal studio singapore (USS), rasanya ga lengkap kalo belum kesana. dan pengen bepergian ke malaysia juga, dengan alasan ga penting: ngerasain naik kereta malam yang ada tempat tidurnya. hehehehe
so, gw membujuk icha untuk menjalankan keinginan gw tersebut, dan icha pun terbujuk (hip hip huray!!). kami mencari tiket USS secara online, dapetlah tiket USS plus voucher S$10 untuk makan dan S$5 untuk retail (beli barang di USS). kami juga mulai menyusun itinerary secara kasar dan setuju untuk ke malaysia pada malam pertama, berencana menghabiskan setengah hari di kuala lumpur dan balik ke singapore pada siang harinya (fyi: dari literatur yang kami baca, singapore-kuala lumpur waktu tempuhnya 6-8 jam). lalu kami cari-cari hotel murah di singapore dan booking untuk malam kedua dan ketiga, dapetlah hotel untuk para backpacker di daerah little india, kami pilih yang 18 bed female dormitory US$16/night/person. untuk kepergian ini, gw pun memutuskan menggunakan ransel ketimbang koper karena akan mobile sehari-duahari, ribet kalo nyeret-nyeret koper.

tapi kenyataan tidaklah seindah rencana: tiket kereta ke KL dibeli secara online & harus log-in dulu, serta pembayarannya menggunakan credit card. bagi kami hal tersebut agak susah karena kami tidak punya cc, dan agak membingungkan serta eror terus. alasan ke malaysia untuk icip naik kereta malam pun terabaikan, pokoknya yang penting bisa mampir kesana dan bisa menghabiskan malam pertama di jalan (irit biaya hotel 1 malam), naik bus juga ga apa-apa deh. hehehehe
tanya-tanya ke teman yang tinggal di johor bahru mengenai tiket kereta, apakah bisa beli on the spot, terus kalo naik bus bagaimana. informasi dari teman tersebut bikin ketar-ketir: bisa saja beli on the spot, asal jangan saat weekend (penumpang penuh) atau hari libur (selain penuh, harga juga naik). dan gw berencana pergi ke malaysia hari jumat sore. *tepok jidad
okeh, pait-paitnya cari penginapan on the spot atau kalo bener-bener mau irit ya nginep di terminal.
tips: bila berencana seperti kami, lebih baik berangkat langsung ke KL dan pulang dari singapore. tapi mungkin harga tiket pesawatnya jatohnya lebih mahal yah daripada beli PP.

so, dimulailah perjalanan ini dari bandara soeta (soekarno-hatta) pada hari jumat pagi. icha udah sampe bandara dari subuh karena takut telat, maklum rumahnya di karawang. sedangkan subuh itu gw malah baru berangkat dari rumah. hihihi
gw berencana naik taksi sampe pool damri pasar minggu, tapi supir taksinya nawarin "mau ke bandara ya? saya antar sampai bandara saja gimana? 100ribu ga apa-apa, nanti tol saya juga yang bayar. daripada ke pasar minggu, terus naik damri. belum macetnya (lama) dan biaya lebih mahal (anggapan supir taksi: damri 60ribu/orang), nih saya matiin aja ya argonya". love you full pak, yuuu cuuss ke bandara, kapan lagi cawang-soeta naik taksi 100ribu (kalo ga salah umumnya cawang-soeta 150-200ribu).
jumat pagi itu bandara sepi, sekitar pukul 7 check-in & bayar tax 150ribu, masuk bagian imigrasi juga ga antri, nunggu boarding pukul 9 sambil ngantuk-ngantuk, mainan hp, numpang charge, foto-foto geje. hehehe

tuh kan narsis
niat banget nyiapin kemasan kecil untuk cairan
agar lolos scan dan masuk kabin

kami landing pukul 11 lewat (waktu singapore, lebih cepat 1 jam dari jakarta), ikutin petunjuk jalan ke bagian imigrasi, ambil peta singapore & brosur-brosur, lalu isi ulang kartu EZlink. semua ini lancar banget sampai lupa ga main-main dan narsis dulu di changi airport atau cari air untuk isi botol minum, tau-tau udah di MRT menuju stasiun Bugis yang dekat dengan masjid sultan, ceritanya mau solat karena waktu sudah menunjukkan pukul 12.
well, karena kami keluar di terminal 2 changi airport dan stasiun MRT ada di terminal 2 ini makanya semua terasa cepat. kalo keluar dari terminal 1 atau 3, maka harus ke terminal 2 dulu. MRT dari changi ini berakhir di stasiun tanah merah, kemudian ganti kereta untuk menuju perkotaan (arah Joo Koon) dan turun di stasiun Bugis.
walaupun dibilang stasiun terdekat dengan masjid sultan, tetep aja jalan dari stasiun ke masjidnya kurleb 15 menit. karena panas-panasan jalan kaki dan haus dari jakarta belum minum, gw beli air mineral 550ml di sevel (seven eleven) seharga S$1,7, kalo dirupiahkan menjadi 15.470. hiks

setelah sampai depan masjid, ternyata belum selesai solat jumat (masih khotbah), maka kami memutuskan untuk makan dulu di rumah makan arab/india di depan masjid. dan ternyata lagi, khotbah tadi adalah khotbah sebelum solat karena kami baru mendengar azan berkumandang setelah khotbah tersebut selesai. jadi walaupun waktu singapore lebih awal 1 jam, mengenai waktu matahari terbit/tenggelam dan waktu solat sama aja dengan jakarta. misal di jakarta zuhur pukul 12.15, maka di sigapore zuhur pukul 13.15, waktunya sama toh? maksudnya bukan berarti zuhur di singapore jadi lebih awal dari jakarta. hehehehe
aseli gw lupa & ga kepikiran saat itu, jadi saat icha mau solat di awal waktu dan mau langsung ke masjid, gw nurut aja langsung kesana. padahal pengennya cari makan dulu dan main ke bugis junction selagi turun di stasiun bugis. beginilah perbedaan antara wanita solehah dan wanita traveler. :p

menikmati nasi beriyani ayam

nasi beriyani ayam yang kami makan di depan masjid sultan ini porsinya sungguh banyak, pantes aja harganya S$6. untuk minum icha pesen teh O manis dengan harga S$1, sedangkan gw masih punya air mineral yang dibeli tadi. tentang makanan ini, bentuk nasinya macam ikan teri => kecil-kecil panjang yang berbeda dengan nasi biasa, difoto itu ayamnya ga keliatan karena udah gw aduk sehingga tertutup nasi, sedangkan yang berwarna merah merupakan ketimun => semacam acar kali ya karena rasanya asem agak manis ga pedas gitu, & ada semacam sup kari kental di piring terpisah untuk berdua, overall kurang suka sama rasanya tapi cukup untuk mengisi perut yang belum diisi dari pagi

Masjid Sultan dari seberang jalan

bagian dalam masjid sultan

jujur agak takut mau foto-foto di masjid sultan karena orang yang tidak beribadah dan membawa kamera (sepertinya masjid ini termasuk tempat wisata), harus pake baju semacam baju toga sarjana tapi warna biru, jadi gw takut disangka lagi tour dan disuruh bayar. hehehe
sore harinya kesini lagi untuk solat ashar dan melihat sekilas acara akad nikah, senangnya menemukan hal seperti itu disini, tapi ga berani foto. :p

rejeki wanita solehah, alhamdulillah bisa isi botol minum

setelah solat zuhur kami mencari tahu lokasi hotel yang sudah kami booking, cukup lama juga mencari alamat hotel ini. sebenarnya mungkin mudah, cuma gw aja yang ngeyel nyari di gang-gang dan jalan lain padahal penginapannya ada di jalan yang dari awal sudah kami lalui. *kena tabok icha
nama-nama jalan memang tertulis jelas di peta, tapi sayangnya penginapan kami tidak ada di peta. tips: bila booking hotel yang relatif kurang terkenal, lebih baik mencari tau letak hotel yang di booking tersebut sebelum berangkat dan print peta lokasinya, kecuali kalian punya koneksi internet saat berada di tempat tujuan, untuk jaga-jaga bila di peta hanya ada hotel-hotel yang sudah cukup terkenal.
akhirnya ketemu penginapan setelah muter-muter kurleb 1,5 jam, kami konfirmasi kepada resepsionis, dan memberi tahu bahwa besok kami akan check-in sekitar malam hari. sempet kepikiran mau check-in hari itu juga, nambah sehari, karena hampir nyerah jadi backpacker saking capeknya bawa-bawa tas 9kg. tapi ternyata check-in on the spot harganya S$28/night/person. baik lah mari lanjutkan saja perjalanan ini.

kemudian kami kembali ke masjid sultan untuk solat ashar dan lanjut pergi ke queenstreet untuk naik bus ke johor bahru, dimana quenstreet ini? cukup jelas bila melihat di peta, tapi sebelumnya saat mencari penginapan kami sudah melewati perhentian bus ini juga sih. hehehehe
yang gw liat saat itu di quenstreet ada 3 jenis bus ke johor bahru: causeway link yang berwarna kuning (S$ 2,5); singapore-johor express yang berwarna merah (S$ 2,8); SBS transit 170 (ga tau berapa). kami mengantri untuk naik causeway link karena lebih murah dari yang merah, kalo yang 170 mungkin lebih murah lagi karena bus ini semacam bus umum yang akan berhenti di halte-halte dalam perjalanan ke checkpoint di woodlands dan makan waktu lebih lama.
jadi inget nasehat temen yang di johor bahru mengenai penumpang yang penuh, karena di quenstreet ini aja udah keliatan rame, orang-orang malaysia yang kerja/sekolah di singapore pada mau mudik, tapi yaa kami jalanin aja => ikut antri. busnya cepet datang, jadi antrinya juga lumayan cepet. terminal kecil quenstreet ini berbentuk persegi, dan awalnya kami antri dari sisi dekat dengan titik awal antrian/titik naik bus (parah banget kan antriannya), tapi dalam waktu kurleb 20 menit kami udah naik bus.

di pertengahan antrian untuk naik bus kuning itu

tiket bus ini bisa dibeli dengan EZlink, jadi kami menggunakan EZlink daripada keluar duit lagi. yang bikin bingung dan bikin sebel: liat orang-orang bayar dan menerima karcis kertas, kemudian antri, dan saat naik bus mengganti karcis kertas dengan tiket kuning kecil. jadi gw ngikutin cara orang-orang, ceritanya mau beli karcis kertas tersebut dengan EZlink, tapi si bapak-bapak cina penjaga loketnya malah bilang gw ga ngerti peraturannya. merasa harusnya benar, ganti icha yang maju beli karcis, eh lancar-lancar aja. hhhmmm (-_-)
perjalanan sampai checkpoint woodlands sekitar 1,5 jam, dan di imigrasinya tidak terlihat penuh, yang bikin shock adalah saat turun tangga mau antri bus untuk nyebrang ke malaysia: ngeliat antrian orang seperti di stasiun tanah abang menjelang lebaran. intinya penuh banget.
sayang ga ada prove foto TKP saking ribet dan bingungnya kami. ada beberapa barisan antrian yang panjang meliuk-liuk entah dimana awal dan ujungnya. kami mencari ujung antrian aja hampir setengah jam, tanya-tanya antrian bus causeway link yang mana (fyi: mereka lebih familiar dengan sebutan yellow bus). baru keliatan kalo kami salah antrian saat mendekati naik bus, jadi nyelak aja deh. heheheh

tiket yellow bus tadi sebenarnya sampai terminal larkin-johor bahru, tetapi setelah imigrasi malaysia kami langsung menuju loket kereta yang berada dalam satu gedung imigrasi tersebut. udah nebak donk: tiket kereta ke KL sold out. sedangkan tanya-tanya security, kalo mau naik bus ke KL cuma ada di terminal larkin, padahal hasil penelitian sebelumnya (baca blog orang) ada bus ke KL dari JB sentral ini. (-_-)
dan katanya tiket bus sebelumnya udah ga bisa dipake, pengen ngeyel balik ke bus tadi tapi udah cape, daripada emang bener ga bisa dipake dan jadi bolak-balik naik-turun tangga maka kami nurut aja nunggu bus lain untuk ke larkin. laper dan cape, pengen makan takut busnya dateng. tapi ternyata bus datang sekitar 1,5 jam kemudian, dengan biaya RM 1,5/orang menuju larkin dan sampai pukul setengah 11 malam. hidup backpacker!!

di larkin terjadi lagi selisih antara wanita solehah dan wanita traveler: icha maunya langsung cari mushola, tapi gw maunya cari tiket dulu karena takut sold out. hahaha
akhirnya cari tiket bus ke KL dulu, terlupakanlah nasehat dari blog-blog orang yang bilang hati-hati memilih bus, liat-liat dulu busnya, dll. yang penting dapet tiket bus untuk berangkat malam itu juga, dan datengin loket bus terdekat dari tempat kami berdiri: bus city express berwarna merah seharga RM 34,30 dan dapet yang jadwal berangkatnya pukul 00.30. sambil nunggu waktu berangkat, kami solat magrib-isya dan makan, tepatnya ngemil sih karena agak ga napsu makan saking capeknya plus ngantuk, apa saking ngiritnya yak. hehe


cemilan tengah malam

bus datang pukul 00.00 kurang, ga kepikiran untuk foto bus atau terminalnya, kami pun masuk ke dalam bus dan siap-siap tidur. bus berangkat sekitar pukul 00.30, ga tepat waktu tapi ga terlalu telat juga. tidak terasa 3,5 jam kemudian sampai di terminal bersepadu selatan (TBS), kuala lumpur. secara keseluruhan, perjalanan singapore-kuala lumpur kami memakan waktu 10 jam. wow!!


to be continued yaa guys, kalo kepanjangan ceritanya nanti kalian bosen. hehehe

No comments: